Senang rasanya jika sayuran yang kita tanam bisa tumbuh subur, tapi
kadang jangankan untuk subur, tumbuh saja kadang tidak, untuk itu
diperlukan penanganan yang tepat agar benih yang kita tanam bisa tumbuh
dengan baik
Berikut ini akan saya jelaskan langkah langkah yang tepat dalam
penanganan benih sayuran agar bisa berkecambah dan tumbuh dengan baik.
Adapun langkah langkah yang harus dilakukan adalah meliputi hal hal sebagai berikut :
1.pemilihan benih
pemilihan benih yang tepat menjadi hal yang sangat penting karena ini
sangat erat hubungannya dengan kualitas tanaman yang akan kita rawat
nantinya karena itu kita harus teliti dalam hal memilih benih.benih
yang akan kita tanam harus sesuai dengan kondisi cuaca, ketinggian
tanah dari permukaan laut, musim, kelembaban dan lain sebagainya,
sebagai contoh bila kita akan menanam cabai yang kira kira akan berbuah
pada musim hujan maka lebih baik kita pilih jenis cabai yang berbuah
kecil agar lebih kuat dari serangan jamur phytoptora yang menyebabkan
busuk buah (patek), demikian juga jika kita akan menanam cabai pada
dataran tinggi lebih baik kita menanam cabai tipe berbuah kecil karena
jika tanaman cabai ditanam pada dataran tinggi akan cenderung berbuah
lebih besar daripada jika ditanam pada dataran rendah.
2.penanganan benih dan cara peng kecambahanya
Penanganan benih yang tepat adalah hal yang sangat penting karena tanpa
penanganan yang baik,benih akan tidak tumbuh, busuk atau kadang
kering.untuk menghindari hal itu maka pertama tama benih harus dijemur
terlebih dahulu terutama jika benih tersebut sudah disimpan pada waktu
yang lama sehingga mungkin saja benih lembab, kecuali kita mendapat
benih yang sudah dikemas oleh pabrik, maka cukup kita teliti tanggal
kedaluwarsa dari benih tersebut.langkah selanjutnya adalah merendam
benih yang telah dijemur dengan air hangat selama 3 jam untuk jenis
jenis benih yang tidak mudah berkecambah seperti benih cabai gorga,
terong dan tomat.sedangkan untuk jenis benih yang mudah berkecambah
seperti melon,timun,kul,kobis dan brokoli maka tidak perlu direndam air
hangat.langkah selanjutnya adalah menyiapkan media perkecambahan.media
yang baik untuk digunakan adalah pasir atau tanah yang sudah di ayak
sehingga tidak bercampur kerikil.usahakan untuk menggunakan pasir atau
tanah yang bersih sehingga tidak mengandung jamur, karena jika tanah
atau pasir yang digunakan mengandung jamur maka benih yang
dikecambahkan akan langsung busuk segera setelah kecambah.usahakan agar
tanah atau pasir yang digunakan tidak terlalu basah atau terlalu kering
tapi lembab, sebab jika terlalu basah maka benih akan busuk, dan jika
terlalu kering maka benih tidak akan tumbuh.kemudian kita masukkan
tanah atau pasir tersebut kedalam baki atau nampan (lebih baik yang
terbuat dari plastik agar tanah tetap lembab selama proses
perkecambahan), lalu kita ratakan dengan ketebalan sekitar lima sampai
enam senti meter.setelah itu kita buat lubang berbentuk garis garis
memanjang sedalam satu senti meter untuk memasukkan benih.lalu masukkan
benih yang sudah kita persiapkan kedalam garis garis lubang tersebut,
lalu kita tutup lagi benih tersebut dengan tanah atau pasir setebal
satu senti meter dan diatasnya ditutup lagi dengan plastik untuk
menjaga kelembaban.kemudian kita taruh baki atau nampan tersebut di
tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan aman dari
hama semut atau ayam sampai benih berkecambah.sebagai alternatif untuk
menghindari semut selama proses perkecambahan benih dapat ditaburi
insektisida yang mengandung bahan aktif carbofuran 0,03%.lama
perkecambahan benih bisa bervariasi,tergantung jenis benihnya.untuk
jenis timun, kul,kubis,melon, benih biasanya sudah mulai kecambah dua
sampai tiga hari, sedangkan untuk jenis cabai keriting, cabai gorga,
terong dan tomat akan mulai kecambah setelah tiga sampai tuju
hari.bahkan untuk cabai gorga bisa lebih dari sepuluh hari baru mulai
berkecambah.
3.penanganan benih pasca kecambah dan persiapan media semai
Setelah benih mulai berkecambah harus segera dipindah ke media
persemaian sebelum akar serabutnya mulai terbentuk, karena jika benih
telat dipindahkan dan akar serabut terlanjur terbentuk akan menyebabkan
benih susah dipisahkan satu sama lain dan akar yang sudah saling
mengait akan patah atau mungkin luka jika di pisah secara paksa.hal itu
bisa menyebabkan benih rentan mati atau busuk selama berada di
persemaian.media persemaian hendaknya mengandung unsur hara yang cukup
sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur selama berada di
persemaian.media persemaian yang baik bisa terdiri dari campuran tanah
yang sudah di ayak dan kompos kandang dengan perbandingan 5:1 sampai
10:1 tergantung kualitas kompos yang dipakai.campurkan tanah dan kompos
tersebut secara merata, kemudian masukkan kedalam kantong kantong
plastik ukuran 6×7 atau 7×9 yang sudah diberi lubang di bagian bawah
nya agar air bisa mengalir sehingga benih tidak busuk.kemudian masukkan
benih yang sudah berkecambah kedalam nya satu persatu.satu kantong
cukup diberi satu benih saja.usahakan agar benih yang dipindah tidak
terputus atau terluka akar nya, agar benih tidak mati selama berada di
persemaian.selain dengan cara dimasukkan kedalam kantong plastik,benih
bisa juga di semai dengan cara di kepal kepal dengan media
persemaian,namun agar media persemaian bisa lengket sewaktu di kepal
media semai harus ditambahkan lumpur yang sudah mati (sudah tidak
mengandung amonia) agar bisa lengket dan tidak pecah sewaktu digunakan
untuk membuat kepalan benih.dalam hal ini lumpur yang biasanya banyak
digunakan adalah lumpur yang berasal dari rawa rawa.kemudian media
persemaian yang sudah berisi benih tersebut diletakkan di tempat
persemaian yang di atas nya diberi naungan plastik agar tidak terkena
sinar matahari secara langsung selama beberapa hari sampai benih siap
untuk ditanam.
4.penanganan benih di persemaian.
Setelah semua benih selesai dimasukkan kedalam pot maka langkah
selanjutnya adalah menaruhnya ditempat persemaian.tempat persemaian
hendaknya bisa mendapatkan sinar matahari tetapi tidak secara
langsung,dan juga hendaknya tidak terkena hujan secara langsung,maka
tempat persemaian yang ideal harus diberi naungan berupa plastik.selama
benih berada di persemaian harus disiram secara rutin tiap pagi atau
sore agar kelembabannya tetap terjaga, tapi perlu diingat bahwa air
yang digunakan harus air yang bersih dari kotoran dan minyak, karena
jika air yang digunakan mengandung minyak akan menyebabkan tanaman
mudah terkena jamur.demikian juga jika air yang digunakan mengandung
kotoran maka akan mengundang hama seperti semut dan sebagai nya.
5.penanganan hama dan penyakit selama benih berada di persemaian.
Selama benih berada di persemaian benih masih rentan terkena serangan
berbagai hama dan penyakit.hama yang biasanya menyerang antara lain
siput dan beberapa jenis hewan moluska lain, belalang,jangkrik,ulat,
hama thrips(pada tanaman cabe) dan ayam, sedangkan penyakit yang
biasanya menyerang adalah busuk batang,busuk daun dan layu.untuk
menghindari dari serangan siput dan hewan moluska lain benih bisa
diletakkan diatas rak dengan ketinggian sekitar enam puluh sampai
delapan puluh senti meter dari permukaan tanah.untuk mengatasi serangan
jangkrik belakang dan ulat benih bisa di semprot dengan insektisida
yang mengandung bahan aktif deltametrin 25-50 gram per liter atau
sipermetrin 100-200 gram per liter dengan konsentrasi 1cc per liter
air.untuk menghindari serangan ayam tempat persemaian bisa diberi pagar
hafa atau paranet.sedangkan untuk mengatasi hama thrips pada tanaman
cabe bisa disemprot dengan insektisida yang mengandung bahan aktif
abamectin 18 gram per liter dengan konsentrasi sekitar 0,7 cc per liter
air.adapun penyakit yang biasanya menyerang benih biasanya disebabkan
oleh jamur, maka cara mengatasinya adalah dengan menyemprot benih
dengan fungisida.anda bisa menggunakan fungisida yang mengandung bahan
aktif mancozeb 80%, propinep 70%, klorotalonil 75% atau berbagi jenis
obat jamur lainya agar tanaman anda tetap aman.demikianlah cara
penyemaian benih yang dapat kami bagikan.selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar